Followers

Friday, February 26, 2010

SOLAT ISTIGHATSAH DAN DOA




SOLAT ISTIGHATSAH DAN DOA
Di abad modern ini, di zaman yang penuh dengan kezaliman. Khususnya di kota-kota besar kita sering dihadapkan pada kehidupan yang keras, penuh dengan persaingan yang tak sehat bahkan kezaliman dan kejahatan juga tak jarang menyambar kehidupan kita.

Bagi yang hidupnya masih merasa aman dari kejahatan dan kezaliman, tentu kita harus punya senjata yang ampuh sebagai perisai sewaktu-waktu kejahatan dan kezaliman menyambar kehidupan kita dan keluarga kita.

Berikut ini adalah salah satu model Solat dan doa yang ampuh untuk menangkal kejahatan dan kezaliman manusia. Solat dan doa ini telah ditajrib (dieksperimen) oleh para ulama, kaum mukminin dan mukminin. Solat dan doa ini dikutip dari suatu kitab yang merupakan kumpulan Solat, doa dan zikir yang telah ditajrib, yaitu kita Mujarrabat Imamiyah.

Solat dan doa ini diajarkan oleh Imam Mahdi (‘aj) dalam suatu riwayat hadis yang diriwayatkan oleh Sayyid yang mulia Ibnu Thawus dari Imam Mahdi (‘aj). Imam Al-Mahdi (‘aj) berkata:

“Barangsiapa yang mempunyai hajat kepada Allah swt, maka mandilah pada malam Jumaat sesudah tengah malam kemudian pergi ke tempat solat. Lakukan solat dua rakaat. Rakaat pertama, membaca surat Fatihah, dan ketika membaca Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (ulang 100 kali, kemudian sempurnakan bacaan Fatihah), kemudian membaca surat Al-Ikhlash (1 kali). Rakaat kedua: sama dengan rakaat yang pertama. Setiap ruku’ dan sujud membaca Tasbih (7 kali). Dan sesudah shalat membaca doa berikut:
اَللَّهُمَّ اِنْ اَطَعْتُكَ فَالْمَحْمَدَةُ لَكَ، وَاِنْ عَصَيْتُكَ فَالْحُجَّةُ لَكَ، مِنْكَ الرَّوْحُ وَمِنْكَ الْفَرَجُ. سَبْحَانَ مَنْ اَنْعَمَ وَشَكَرَ، سَبْحَانَ مَنْ قَدَرَ وَغَفَرَ. اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتُ عَصَيْتُكَ فَاِنِّي قَدْ اَطَعْتُكَ فِي اَحَبِّ اْلأَشْيَآءِ اِلَيْكَ، وَهُوَ اْلإِيْمَانُ بِكَ، لَمْ اَتَّخِذْ لَكَ وَلَدًا، وَلَمْ اَدْعُ لَكَ شَرِيْكًا، مَنًّا مِنْكَ بِهِ عَلَيَّ لاَ مَنًّا عَلَيْكَ. وَقَدْ عَصَيْتُكَ يَااِلَهِي عَلَى غَيْرِ وَجْهِ الْمُكَابَرَةِ، وَلاَ الْخُرُوْجِ عَنْ عُبُوْدِيَّتِكَ، وَلاَ الْجُحُوْدِ لِرُبُوبِيَّتِكَ، وَلَكِنْ اَطَعْتُ هَوَايَ وَاَزَلَّنِي الشَّيْطَانُ، فَلَكَ الْحُجَّةُ عَلَيَّ وَالْبَيَانُ. فَإِنْ تُعَذِّبْنِي فَبِذُنُوبِي غَيْرَ ظَالِمٍ، وَإِنْ تَغْفِرْلِي وَتَرْحَمْنِي فَإِنَّكَ جَوَادٌ كَرِيْمٌ، يَا كَرِيْمُ يَا كَرِيْمُ ...

Allâhumma in atha`tuka falmahmadatu laka, wa in `ashaytuka falhujjatu laka, minkar rawhu wa minkal faraju. Subhâna man an`ama wa syakara. Subhâna man qadara wa ghafara.
Allâhumma in kuntu `ashaytuka fainni qad atha`tuka fi ahabbil asyyâi ilayka wa huwal îmânu bika, lam attakhidz laka waladan, wa lam ad`u laka syarîkan. Mannan minka bihi `alayya, lâ mannan minnî bihi `alayka.
Wa qad `ashaytuka yâ Ilahî `ala ghayri wajhil mukabarah, wa lal khurûji `an `an `ubudiyyatika, walal juhûdi lirubûbiyyatika, walakin atha`tu hawâya, wa azallanîsy syaythânu, falakal hujjatu `alayya wal bayân.
Fain tu`adzdzibnî fabidzunûbî ghayra zhâlimin. Wa in taghfirlî wa tarhamnî fainna-Ka Jawâdun Karîmun, yâ Karîm, yâ Karîm …

Ya Allah, jika aku mentaati-Mu maka segala puji bagi-Mu, jika aku bermaksiat pada-Mu maka hujjah bagi-Mu. Dari-Mu segala kedamaian, dan dari-Mu segala kebahagiaan. Maha Suci Pemberi nikmat dan Yang Meridhai, Maha Suci Yang Menentukan takdir dan Maha Pengampun.

Ya Allah, ketika aku bermaksiat pada-Mu sebenarnya aku mentaati-Mu karena aku mencintai sesuatu yang beriman kepada-Mu. Aku tidak mempercayai bahwa Engkau beranak, tidak menganggap Engkau punya sekutu. Semua karunia yang datang padaku itu dari-Mu, bukan karena kemampuanku.

Ya Ilahi, aku telah bermaksiat pada-Mu bukan karena aku sombong, bukan karena aku keluar dari ubudiyah-Mu, dan bukan karena aku menentang rububiyah-Mu, tetapi karena aku patuh pada hawa nafsuku dan setan menggelincirkanku, sehingga hujjah dan ketentuan-Mu berlaku padaku.

Jika Engkau siksa daku, itu karena dosa-dosaku, bukan Engkau yang zalim. Jika Engkau ampuni daku dan Kau sayangi daku, maka sesungguhnya Engkau Maha Dermawan dan Maha Mulia, ya Karim ya Karim ...

(Kalimat ya Karim diulang-ulang dengan tidak bernafas dan semampu nafas Anda). Kemudian bacalah doa berikut:
يَاآمِنًا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، أَسْئَلُكَ بِأَمْنِكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ، وَخَوْفٍ كُلُّ شَيْءٍ مِنْكَ، وَكُلُّ شَيْءٍ مِنْكَ خَآئِفٌ حَذِرٌ، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُعْطِيَنِي آمَانًا لِنَفْسِي وَأَهْلِي وَوَلَدِي وَسَآئِرِ مَااَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيَّ حَتَّى لاَأَخَافَ اَحَدًا، وَلاَ اَحْذَرَ مِنْ شَيْءٍ اَبَدًا، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، يَا كَافِيَ اِبْرَاهِيْمَ نَمْرُوْدَ وَيَا كَافِيَ مُوسَى فِرْعَوْنَ وَيَا كَافِيَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ اْلأَحْزَابَ، اَسْئَلُكَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تَكْفِيَنِي شَرَّ (فُلاَنِ بْنِ فُلاَنٍ).

Yâ Aminan min kulli syay-in, as-aluka biamnika min kulli syay-in, wa khawfin kulli syay-in minka, wa kullu syay-in minka khâifun hadzirun, an tushalliya `ala Muhammadin wa âli Muhammad wa an tu`thiyanî âmânan linafsî wa ahlî wa waladî wa sâiri mâ an`amta bihi `alayya hattâ lâ akhâfa ahadan, walâ ahdzira min syay-in abadan, inna-Ka `ala kulli syay-in Qadîr. Hasbunallâhu wa Ni`mal wakîl. Yâ Kâfiya Ibrâhîma Namrûda, wa yâ Kâfiya Mûsâ Fir`awna, wa yâ Kâfiya Muhammadin shallallâhu `alayhi wa âlihi al-ahzâba. As-aluka an tushalliya `ala Muhammadin wa âli Muhammad wa an takfiyanî syarra (fulan bin fulan).

Wahai Pemberi keamanan dari segala sesuatu, aku memohon pengamanan-Mu dari segala sesuatu dan segala yang menakutkan, karena segala yang menakutkan itu takut kepada-Mu.

Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan karuniakan padaku keamanan untuk diriku, keluargaku, anakku, dan seluruh kenikmatan yang telah dikaruniakan padaku.

Sehingga aku tidak takut kepada siapapun, dan tidak khawatir terhadap sesuatu apa pun selamanya, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.

Wahai Yang Memberi pertolongan kepada Ibrahim terhadap Namrud, wahai Yang Memberi pertolongan kepada Musa terhadap Fir’un, wahai Yang Memberi pertolongan kepada Muhammad terhadap semua lawan pasukannya, aku memohon kepada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan bantulah aku terhadap keburukan Fulan bin Fulan.

Dengan shalat dan doa ini, Allah akan segera memberi pertolongan terhadap orang yang ditakutkan keburukannya, insya Allah.

Kemudian sujudlah dan mohonlah hajatmu. Rendahkan dirimu di hadapan Allah, sesungguhnya tidak ada seorangpun mukmin dan mukminah yang melakukan Solat dan doa ini secara tulus-ikhlas, kecuali dibukakann baginya pintu-pintu langit untuk diijabah. Permohonannya akan diijabah di saatnya dan malamnya sebagai karunia Allah untuk kami dan manusia.” (Mujarrabat Imamiyah: 130)

Wassalam
Syamsuri Rifai

No comments:

Post a Comment